Prosedur Utang Voucher Dalam Akuntansi ~ Matematika Akuntansi -->

Tuesday, May 16, 2017

Prosedur Utang Voucher Dalam Akuntansi

Hallo temen-temen???
Pertama-tama gue ucapin trimakasih buat para pengunjung blog gue :). Slamat datang di blog paling bermanfaat sedunia.
Dan gue doaian semoga orang-orang yang ngunjungin blog gue pada masuk surga semua, trs selama hidupnya selalu di beri kemudahan, trs all the best deh buat kalian :D
Udah kaya ulang tahun aja ya ???.... Sorry ya klo penulis suka bercanda :)
Kembali lagi bersama gue muhamad pajar sidik, gue adalah seorang penulis blogger yang ganteng dan baik hati :D cieeee.....
Di hari yang indah ini alhamdulillah gue bisa nulis artikel kembali, yang mudah-mudahan artikel ini bisa bermanfaat buat kalian semua.
Kali ini gue bakalan nulis artikel tentang Prosedur Utang Voucher Dalam Akuntansi, Tanpa panjang lebar lagi yo check it out !
Voucher adalah formulir yang digunakan sebagai bukti pengeluaran kas yang akan dibayar.

Catatan Yang Digunakan Untuk Voucher

Catatan akuntansi yang digunakan untuk voucher adalah :
  • Jurnal pembelian;
  • Jurnal pengeluaran kas;
  • Jurnal umum;
  • Voucher Register;
  • Check Register;
  • Kartu Utang.

Dokumen Pendukung Voucher

Berikut ini adalah dokumen  pendukung voucher :
  • Permintaan pembelian;
  • Order pembelian;
  • Laporan penerimaan barang;
  • Faktur dari pemasok.

Terdapat dua prosedur pembuatan voucher, yaitu :
  1. Prosedur Voucher Satu Kali
  2. Built-Up Procedure

a. Prosedur Voucher Satu Kali

1. Cash Basic One Time Voucher Procedur
Pengarsipan faktur dari pemasok menunggu tanggal jatuh tempo. Pada saat jatuh tempo dibuatkan voucher. Kemudian voucher disetujui untuk dibayar dan dibuatkan cek, kemudian dicatat dalam jurnal pengeluaran kas.

2. Accrual Basic One Time Voucher Procedur
Voucher segera dibuat pada saat faktur dari pemasok disetujui untuk dibayar. Kemudian dicatat pada voucher register. Pada saat jatuh tempo, dibuatkan cek dan setelah itu dicatat dalam check register.

b. Built-Up Procedure

Metode ini dipakai bila penagihan oleh pemasok dilakukan setiap tanggal tertentu. Bila dalam periode yang disepakati terjadi beberapa kali pembelian dari pemasok yang sama, maka faktur-faktur dilampirkan pada blangko voucher yang bersangkutan. Pada tanggal jatuh tempo faktur-faktur dijumlahkan. Angka dalam voucher diisi, kemudian dicatat dalam jurnal pengeluaran kas. 

Sekian artikel kali ini. Mohon maaf apabila ada salah-salah kata.
Akhir kata wassalamualikum wr. wb.
Referensi :
  • Modul Akuntansi 2A untuk SMK dan MAK (Dwi Harti) 
Saya sarankan untuk baca artikel di bawah ini :

Jika ingin bertanya secara privat, Silahkan hubungi no 085709994443 dan untuk berkomentar silahkan klick link di bawah ini 👇