Rumus Cara Menghitung Besar Penyusutan ~ Matematika Akuntansi -->

Sunday, September 25, 2016

Rumus Cara Menghitung Besar Penyusutan

Hallo temen-temen???
Pertama-tama gue ucapin trimakasih buat para pengunjung blog gue :). Slamat datang di blog paling bermanfaat sedunia.
Dan gue doaian semoga orang-orang yang ngunjungin blog gue pada masuk surga semua, trs selama hidupnya selalu di beri kemudahan, trs all the best deh buat kalian :D
Udah kaya ulang tahun aja ya ???.... Sorry ya klo penulis suka bercanda :)
Kembali lagi bersama gue muhamad pajar sidik, gue adalah seorang penulis blogger yang ganteng dan baik hati :D cieeee.....
Di hari yang indah ini alhamdulillah gue bisa nulis artikel kembali, yang mudah-mudahan artikel ini bisa bermanfaat buat kalian semua.
Kali ini gue bakalan nulis artikel tentang Cara Menghitung Besar Penyusutan, Tanpa panjang lebar lagi yo check it out !
Tahukah anda apa itu penyusutan ???

Pengertian Penyusutan

Penyusutan atau dispersi adalah "berkurangnya nilai ekonomi suatu aktiva". Berkurangnya nilai tersebut biasanya disebabkan karena aus dipakai atau umur manfaatnya.
Agar prusahaan dapat tumbuh berkembang secara seimbang, maka salah satunya prusahaan tersebut perlu mengetahui atau memperkirakan penyusutan-penyusutan aktivanya secara baik dan tepat hingga pada gilirannya prusahaan dapat menggunakan hasil-hasil perkiraan ini sebagai dasar tidak lanjut operasional

Cara Menghitung Besar Penyusutan

Objek penyusutan aktiva prusahaan hanyalah pada aktiva tetap berwujud. Contohnya pada mesin produksi, penyusutan pada kendaraan operasional dan penyusutan aktiva tetap berwujud lainnya.
Ada beberapa cara atau metode untuk menentukan besarnya penyusutan dalam tiap-tiap periode, diantaranya :
  1. Metode garis lurus atau metode persentase tetap dari harga pembelian
  2. Metode persentase tetap dari nilai buku atau merode saldo menurun
  3. Metode satuan hasil produksi atau metode unit produksi
  4. Metode satuan jasa kerja aktiva
  5. Metode jumlah bilangan tahun
Ada beberapa faktor yang harus diperhitungkan untuk mempermudah penulisan di dalam menentukan besarnya penyusutan, diantaranya adalah :
  • A : Biaya perolehan aktiva yaitu besarnya biaya yang dikelurkan perusahaan untuk memperoleh aktiva sampai aktiva itu siap di operasikan
  • S : Perkiraan nilai sisa aktiva yaitu nilai taksir yang mungkin dapat diperoleh melalui aktiva yang sudah lewat masa pemakaiannya
  • r : Tingkat penyusutan atau persentase penyusutan
  • n : Umur manfaat / umur ekonomis aktiva dalam tahun
  • D : Beban penyusutan tiap periode

1) Metode garis lurus atau metode persentase tetap dari harga pembelian

Berdasarkan metode garis lurus, besarnya beban penyusutan tiap tahun  adalah tetap. Dengan rumus :
Untuk mencari besarnya r dapat dicari dengan rumus :

Contoh soal :

Sebuah aktiva dengan biaya perolehan sebesar Rp.14.000.000,00. Diperkirakan aktiva itu dapat dimanfaatkan selama 6 tahun dengan taksiran nilai sisanya Rp.2.000.000,00. Tentukan :
  1. Besarnya beban penyusutan tiap tahun!!!
  2. Persentase penyusutan per tahun!!!!
Jawab :
Dik :
A = Rp.14.000.000,00
S = Rp.   2.000.000,00
n = 6 Tahun
Menggunakan metode garis lurus
maka :
  1. D = (A- S)/n
    D = (Rp.14.000.000,00- Rp.2.000.000,00)/6
    D = (12.000.000,00)/6
    D = Rp.2.000.000,00
    Jadi besarnya penyusutan tiap tahun adalah Rp.2.000.000,00
  2. r = (D/A) x 100%
    r = (Rp.2.000.000,00/Rp.14.000.000,00) x 100%
    r = 0,14 x 100%
    r = 14%
    Jadi besarnya persentase penyusutan tiap tahun adalah 14%

2) Metode persentase tetap dari nilai buku atau merode saldo menurun

Metode saldo menurun dinamakan juga dengan declining balance method. Di dalam metode ini besarnya beban penyusutan tiap-tiap tahun diperoleh dari perkalian tingkat penyusutan (r) dengan nilai buku awal tahun pada tahun yang bersangkutan. Rumu nilai buku pada tahun ke-n adalah :
Untuk mencari besarnya r dapat dicari dengan rumus :

Contoh soal :

Sebuah aktiva dengan biaya perolehan Rp.20.000.000,00. Setelah beroperasi selama 6 tahun ditaksir nilai sisanya Rp.5.000.000,00. Dengan menggunakan metode persentase tetap dari nilai buku, tentukan :
  1. Tingkat penyusutan tiap tahun!!
  2. Nilai buku atau harga aktiva pada akhir tahun ke-4!!!!
Jawab :
Dik :
A = Rp. 20.000.000,00
S = Rp. 5.000.000,00
n = 6 Tahun
Menggunakan metode persentase tetap dari nilai buku
Maka :
  1. r = (1 -n√(S/A)) x 100%
    r = (1 -6√(Rp. 5.000.000,00/Rp. 20.000.000,00)) x 100%
    r = (1 -6√0,25) x 100%
    r = (1 - 0,7937) x 100%
    r = 20,63%
    Jadi tingkat penyusutan tiap tahunnya adalah 20,63%
  2. Sn = A(1 – r)n
    S4 = Rp. 20.000.000,00 (1 – 20,63%)4
    S4 = Rp. 20.000.000,00 x 0,79374
    S4 = Rp. 20.000.000,00 x 0,396849211
    S4 = Rp.7.936.984,22
    Jadi nilai buku pada akhir tahun ke - 4 adalah Rp.7.936.984,22

3) Metode satuan hasil produksi atau metode unit produksi

Besarnya tingkat penyusutan menggunakan metode satuan hasil produksi dihitung berdasarkan tiap satuan hasil produksi (shp). Jika satuan aktiva dengan biaya perolehan sebesar A, masa manfaat selama n tahun, memproduksi sebanyak Q unit produksi (Q = q1 + q2 + q3 + ... +qn berturut -turut merupakan jumlah satuan hasil dari tahun pertama sampai dengan suku ke-n) dan nilai residu sebesar S, maka besarnya tingkat penyusutan r tiap satuan hasil produksi adalah :
Untuk nilai buku pada tahun ke-k bisa dicari dengan rumus :
Dan untuk mencari jumlah kumulatif beban penyusutan pada akhir tahun ke-k adalah :

Contoh soal :

Suatu aktiva dengan biaya perolehan Rp.25.000.000,00. Diperkirakan umur manfaat aktiva selama 6 tahun dengan jumlah produksinya 10.000 unit dan memiliki nilai sisa Rp.5.000.000,00. Jika jumlah produksi tiap tahun berturut-turut adalah 2.500 unit, 2.250 unit, 2.000 unit, 1.750 unit, 1.000 unit, dan 500 unit. Tentukan :
  1. Tingakat penyusutan tiap satuan produksi!
  2. Nilai buku pada akhir tahun ke-5!
Jawab :
A = Rp.25.000.000,00
n = 6 tahun
q1 = 2.500
q2 = 2.250
q3 = 2.000
q4 = 1.750
q5 = 1.000
q6 = 500
Q = q1 + q2 + q3 + q4 + q5 + q6
Q =  2.500 + 2.250 + 2.000 + 1.750 + 1.000 + 500
Q = 10.000
S = Rp.5.000.000,00
  1. r = (A - S)/Q
    r = (25.000.000,00 - 5.000.000,00)/10.000r = 20.000.000,00/10.000
    r = Rp.2.000
    Jadi Besarnya penyusutan tiap satuan produksi adalah Rp.2.000
  2. jumlah kumulatif beban penyusutan pada akhir tahun ke-5 :
    ΣD = r(q1 + q2 + q3 + q4 + q5 + q6)
    ΣD = Rp.2.000(2.500 + 2.250 + 2.000 + 1.750 + 1.000)
    ΣD = Rp.2.000(9.500)
    ΣD = Rp.19.000.000,00
    Maka nilai buku pada akhir tahun ke 5 :
    Sk = A - ΣD
    Sk = Rp.25.000.000,00 - Rp.19.000.000,00
    Sk = Rp.6.000.000,00
    Jadi nilai buku pada akhir tahun ke-5 adalah Rp.6.000.000,00

 4) Metode satuan jasa kerja aktiva

Besarnya tingkat penyusutan menggunakan metode satuan jam kerja aktiva dihitung berdasarkan tiap satuan jam kerja aktiva. Jika suatu aktiva dengan biaya perolehan sebesar A, maka manfaat n tahun, berproduksi sebanyak Q jam kerja (Q = q1+q2+q3+q4+...+qn berturut-turut merupakan jumlah jam kerja aktiva dari tahun pertama sampai tahun ke-n) dan nilai residu sebesar S, maka besarnya tingkat penyusutan r tiap jam kerja aktiva adalah :
Untuk nilai buku pada tahun ke-k bisa dicari dengan rumus :
Dan untuk mencari jumlah kumulatif beban penyusutan pada akhir tahun ke-k adalah :

Contoh soal :

Suatu aktiva dengan biaya perolehan Rp.30.000.000,00. Diperkirakan umur manfaat aktiva selama 7 tahun dengan pengoperasian mesin selama 40.000 jam dan memiliki nilai sisa Rp.6.000.000,00. Jika jumlah jam kerja aktiva tiap tahun berturut-turut adalah 10.000 jam, 8.500 jam, 6.000 jam, 5.500 jam, 5.000 jam, 3.000 jam, dan 2.000 jam.Tenttukan :
  1. Tingkat penyusutan tiap jam kerja aktiva !
  2. Nilai buku pada akhir tahun ke-6!
Jawab :
A = Rp.30.000.000,00
n = 7 tahun
q1 = 10.000
q2 = 8.500
q3 = 6.000
q4 = 5.500
q5 = 5.000
q6 = 3.000
q7 = 2.000
Q = q1 + q2 + q3 + q4 + q5 + q6 + q7
Q = 10.000 + 8.500 + 6.000 + 5.500 + 5.000 + 3.000 + 2.000
Q = 40.000
S = Rp.6.000.000,00
  1. r = (A - S)/Q
    r = (Rp.30.000.000,00 - Rp.6.000.000,00)/40.000
    r = Rp.24.000.000,00/40.000
    r = Rp.600,00
    Jadi tingkat penyusutan tiap jam kerja aktivanya adalah r = Rp.600,00
  2. Jumlah kumulatif beban penyusutan pada akhir tahun ke-6 :
    ΣD = r(q1 + q2 + q3 + q4 + q5 + q6)
    ΣD = Rp.600,00(10.000 + 8.500 + 6.000 + 5.500 + 5.000 )
    ΣD = Rp.600,00(38.000)
    ΣD = Rp.22.800.000,00
    Maka nilai buku pada akhir tahun ke-6 adalah :
    Sk = A - ΣD
    Sk = Rp.30.000.000,00 - Rp.22.800.000,00
    Sk = Rp.7.200.000,00

5) Metode jumlah bilangan tahun

Jika suatu aktiva mempunyai umur manfaaat n tahun, maka tingkat penyusutan r merupakan bilangan pecahan dari tahun ke tahun semakin menurun dengan penyebut pecahan merupakan jumlah n bilangan asli.
Jumlah bilangan tahun dari n tahun adalah :
JBT = 1 + 2 + 3 +...+ n
D1 = n/JBT (A-S)
D2 = n-1/JBT(A-S)
D3 = n-2/JBT(A-S)
.
.
.
Dk = (n-k+1)/JBT(A-S)

Maka jumlah kumulatis beban penyustan pada akhir tahun ke-k adalah :
ΣD = D1 + D2 + D3+...+Dk

Maka rumus nilai buku akhir tahun ke-k adalah :

Contoh soal :

Sebuah aktiva dengan biaya perolehan sebesar Rp.5.000.000,00 diperkirakan mempunyai umur manfaat selama 6 tahun dengan nilai sisa Rp.800.000,00 dengan menggunakan metode jumlah bilangan tahu. Tentukan :
  1. Beban penyusutan tiap - tiap tahun!!
  2. Tentukan nilai buku pada akhir tahun ke-5
Beban penyusutan tiap - tiap tahun!!A = Rp.5.000.000,00
S = Rp.800.000,00
n  = 6 tahun
JBT = 6 + 5 + 3 + 4 + 2 + 1 = 21
    • D1 = (n)/JBT (A-S)
      D1 = 6/21 (Rp.5.000.000,00 - Rp.800.000,00)
      D1 = (6/21)  x 4.200.000,00
      D1 = Rp. 1.200.000,00
      Penyusutan tahun pertaman Rp.1.200.000,00
    • D2 = (n-1)/JBT (A-S)
      D2 = 5/21 (Rp.5.000.000,00 - Rp.800.000,00)
      D2 = (5/21) x 4.200.000,00
      D2 = Rp. 1.000.000,00
      Penyusutan tahun ke-dua Rp. 1.000.000,00
    • D3 = (n-2)/JBT (A-S)
      D3 = 4/21 (Rp.5.000.000,00 - Rp.800.000,00)
      D3 = (4/21) x 4.200.000,00
      D3 = Rp. 800.000,00
      Penyusutan tahun ke-tiga Rp.800.000,00
    • D4 = (n-3)/JBT (A-S)
      D4 = 3/21 (Rp.5.000.000,00 - Rp.800.000,00)
      D4 = (3/21) x 4.200.000,00
      D4 = Rp. 600.000,00
      Penyusutan tahun ke-tiga Rp.600.000,00
    • D5 = (n-4)/JBT (A-S)
      D5 = 2/21 (Rp.5.000.000,00 - Rp.800.000,00)
      D5 = (2/21) x 4.200.000,00
      D5 = Rp. 400.000,00
      Penyusutan tahun ke-tiga Rp. 400.000,00
    • D6 = (n-5)/JBT (A-S)
      D6 = 1/21 (Rp.5.000.000,00 - Rp.800.000,00)
      D6 = (1/21) x 4.200.000,00
      D6 = Rp. 200.000,00
      Penyusutan tahun ke-tiga Rp. 400.000,00
  1. S5 = A - ΣD
    S5 = Rp.5.000.000,00 - (6 + 5 + 3 + 4 + 2/JBT) x (Rp.5.000.000,00 - Rp.800.000,00)
    S5 = Rp.5.000.000,00 - (20/21) x Rp.4.200.000,00S5 = Rp.5.000.000,00 - Rp.4.000.000,00
    S5 = Rp.1.000.000,00
    Jadi nilai buku pada akhir tahun ke-5 adalah Rp.1.000.000,00
Akhir kata wassalamualaikum wr. wb.

Jika ingin bertanya secara privat, Silahkan hubungi no 085709994443 dan untuk berkomentar silahkan klick link di bawah ini 👇