Hallo guys?
Kali ini gue bakalan berbagi materi tentang Metode Penyusutan Aktiva Tetap.
a. Metode Garis Lurus (Stright Line Method)
Metode garis lurus merupakan metode penyusuta aktiva tetap, di mana umur mafaat aktiva dibagi kedalam biaya total dikurangi dengan nilai sisa yang diperkirakan. Menurut metode garis lurus, beban penyusutan penggunaan aktiva tetap tiap tahun jumlahnya sama. Penyusutan tiap tahun dihitung sebagai berikut :
Penyusutan = ( Harga Perolehan - Nilai Residu ) / Umur Ekonomis
Cara lain yang dapat digunakan untuk menghitung besarnya penyusutan dengan menggunakan Metode Garis Lurus adalah sebagai berikut :
- Menghitung tarif penyusutan tiap tahun, dengan cara :
Tari Penyusutan = 100% / Umur Ekonomis - Kemudian menghitung beban penyusutan tiap tahun, yaitu :
Beban Penyusutan = Tarif Penyusutan x ( Harga Perolehan - Nilai Residu ) - Selanjutnya menghitung nilai buku aktifa tetap, dengan cara :
Nilai Buku Aktiva = Harga Perolehan - Akumulasi Penyusutan
Contoh :
Pada tangga 1 Desember 2010, PT Jaya Abadi membeli mobil dengan harga perolehan Rp. 85.000.000,00. Kendaraan ini diperkirakan mempunyai umur ekonomis 5 tahun, dengan nilai residu .Rp.10.000.000,00 Besarnya penyusutan dihitung dengan metode garis lurus sebagai berikut :
Tarif penyusutan :
Penyusutan 1 tahun = (Rp. 85.000.000,00. - Rp.10.000.000,00) / 5
Penyusutan 1 tahun = Rp.75.000.000,00 / 5
Penyusutan 1 tahun = Rp.15.000.000,0
Penyusutan untuk tahun 2010 = 1/12 x Rp.15.000.000,00 = Rp.1.250.000,00
Tebel penyusutan tiap tahun dengan menggunakan metode garis lurus pada aktiva tetap kendaraa tersebut dapat dibuat sebagai berikut :
b. Metode Jumlah Angka Tahun (Sum of the Years Digit Method)
Menurut metode ini, penyusutan untuk tiap tahun penggunaan aktiva tetap jumlahnya menurun. Besanya penyusutan tiap bulan dihitung dengan rumus sebagai berikut :
Penyusutan = (Sisa Umur Aktiva Tahun penggunaannya / Jumlah Angka Tahun Umur Aktiva Tetap) x Jumlah yang Harus Disusutkan.
Contoh :
Sebuah mesin dengan harga Rp.315.000.000,00 mulai dioperasikan bulan oktober 2010. Umur penggunaan ditaksir selama 5 tahun dengan nilai residu Rp.15.000.000,00. Mesin tersebut disusutkan dengan metode jumlah angka tahun.
Penyusutan tiap tahun penggunaan mesin dihitung sebagai berikut :
- Jumlah angka tahun umur aktiva tetap, berasal dari :
1 + 2 + 3 + 4 + 5 = 15 - Jumlah yang harus disusutkan, berasal dari:
Harga perolehan - Nilai residu = Rp.315.000.000 - Rp.15.000.000 = Rp.300.000.000 - Penyusutan untuk tahun 2010 dihitung dari bulan Oktober s.d. Desember (3 bulan), yaitu :
(3/12) x Rp.100.000.000,00 = Rp.25.000.000,00
Tabel peyusutan tiap tahun dengan menggunakan metode jumlah angka tahun pada aktiva tetap mesin tersebut dapat dibuat sebagai berikut.
c. Metode Menurun Ganda (Double Declining Balance Method)
Penyusutan tiap tahun penggunaan aktiva tetap ditentukan berdasarkan persentase tertentu yang dihitung dari harga buku pada tahun yang bersangkkutan. Persentase penyusutun ditetapkan sebesar dua kali persentase penyusutan menurut metode garis lurus.
Contoh :
Sebuah kendaraan mulai dioperasikan pada tanggal 1 Desember 2010. Mobel tersebut diperoleh dengan harga Rp.165.000.000,00 dan ditaksir dapat dioperasikan selama 10 tahun. Perhitungan penyusutan kendaraan menggunakan metode menurun ganda.
Dari data tersebut, besarnya penyeusutan penggunaan kendaraan tiap tahun dihitung sebagai berikut:
Persentase penyusutan tiap tahun menurut metode garis lurus : 100% / 10 = 10%
Persentase penyusutan tiap tahun menurut metode menurun ganda : 2 x 10% = 20%
Berdasarkan besarnya persentase penyusutan diatas, beban penyusutan mesin tiap periode akuntansi dihitung seperti tampak dalam tabel berikut ini.
d. Metode Satuan Jam Kerja (Service Hours Method)
Dalam penerapan metode satuan jam kerja, beban penyusutan ditetapkan berdasarkan jam kerja yang dapat dicapai dalam periode yang bersangkutan, untuk satu periode dihitung dengan cara sebagai berikut :
Beban Penyusutan = Jam Kerja yang dapat di capai x tarif penyusutan tiap jam kerja
Tarif penyusutan tiap tahun = (harga peroleha - nilai residu) / Taksiran jumlah jam kerja yang dapat dicapai selama masa penggunaan aktiva tetap
e. Metode Satuan Hasil Produksi (Productive Output Method)
Penerapan metode satuan hasi produksi (Productive Output Method), sama dengan penerapan metode satuan jam kerja (jasa) yaitu berdasarkan kepada faktor penggunaann. Dalam penerapan metode satuan hasil produksi, beban penyusutan ditetapkan berdasarkan jumlah satuan produk yang dihasilkan dalam periode yang bersangkutan.
Beban Penyusutan = Jumlah Satuan Produk yang Dihasilkan x Tarif Penyusutan per Satuan Produk.
Tarif Penyusutan per Satuan Produk = ( Harga Perolehan - Nilai Residu ) / Taksiran jumlah produk yang dihasilkan selama masa penggunaan aktiva tetap
Nah segini dulu ya artikel dari saya. Artikel ini saya kutip dari buku Modul Akuntansi 2B untuk SMK dan MAK karangan Dwi Harti
Akhir kata wassalamualaikum wr. wb.
Akhir kata wassalamualaikum wr. wb.
Jika ingin bertanya secara privat, Silahkan hubungi no 085709994443 dan untuk berkomentar silahkan klick link di bawah ini 👇