Hallo temen-temen???
Pertama-tama gue ucapin trimakasih buat para pengunjung blog gue :). Slamat datang di blog paling bermanfaat sedunia.
Dan gue doaian semoga orang-orang yang ngunjungin blog gue pada masuk surga semua, trs selama hidupnya selalu di beri kemudahan, trs all the best deh buat kalian :D
Udah kaya ulang tahun aja ya ???.... Sorry ya klo penulis suka bercanda :)
Kembali lagi bersama gue muhamad pajar sidik, gue adalah seorang penulis blogger yang ganteng dan baik hati :D cieeee.....
Di hari yang indah ini alhamdulillah gue bisa nulis artikel kembali, yang mudah-mudahan artikel ini bisa bermanfaat buat kalian semua.
Kali ini gue bakalan nulis artikel tentang Tahapan Proses Produksi, Tanpa panjang lebar lagi yo check it out !
Produksi adalah suatu kegiatan yang dapat menghasilkan sebuah karya. Tentunya dalam menghasilkan sebuah karya yang baik dan bermutu tinggi biasannya tidak bisa instan, namun ada tahap demi tahap proses pembuatannya
Dalam sebuah prusahaan, kegiatan produksi berjalan sangat-sangat tertata. Mengapa demikian ??? Karena dengan cara seperti ini, barang yang dihasilkan oleh prusahaan akan bernilai tinggi dan tidak akan pernah turun nilainya, terkecuali jika ada gangguan dibagian tahapan produksi.
Tahap demi tahap produksi dikerjakan oleh tiap-tiap departemen. Departemen ini lah yang dituntut harus bekerja secara baik dan efesien. Ada dua kelompok utma dalam departementalisasi yaitu :
1. Departemen Produksi
Adalah departemen yang secara langsung ikut menangani pembuatan suatu produk. Depertemen tersebut meliputi :
- Pengolahan bahan
- Penggabungan produk dam Proses
- Penyempurnaan produk
2. Departemen Pembantu
Adalah departemen yang tidak langsung menangani pembuatan produk, tetapi output yang dihasilkan membantu depatemen produksi pengolahan produk.
Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam departemensisasi
Beriktu faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam departemensisai antara lain :
- Keamanan operasi, proses, dan mesin dalam suatu departemen
- Lokasi operasi, pemerosesan, dan mesin-mesin
- Pertanggungjawaban produksi dan biaya
- Hubungan operasi terhadap arus produk
- Jumlah departemen dan pusat-pusat biaya
3 macam sekuen proses produksi
Apabila diamati pentahapan proses produksi dapat dibagi menjadi 3 macam sekuen proses produksi, diantaranya adalah :
1. Teknik pengolahan aliran produk bertahap
Proses produksi dilakukan setahap demi setahap sejak depertemen pertama sampai produk diselesaikan di bagian penyelesaian dan akhirnya diserahkan kepada bagian gudang. Pentahapan proses ini sesuai dengan tekhnologi da renana pabrik yang disusun sebelum pabri itu dibangun. Sehngga pentahapan proses produksi harus disesuaikan dengannya. Selanjutnya depatemenisasi organisi pengolahan pruduk pada depertemen produksi harus pula disesuaikan dengan pentahapan proses pengolahan produk tersebut.
Contoh Tahapan Proses Produksi Industri Gula :
- Tahap 1 : penggilingan tebu menjadi air nira. Dalam tahapan ini departemen penggilingan menghasilkan air nira dan ampas tebu
- Tahap 2 : pencampuran air nira dengan bahan lainnya sekaligus dengan pencucian air nira dari kotoran.
- Tahap 3 : pemasakan air nira dalam tengku reaksi. Dalam departemen ini dihasilkan kristal gula, tetes dan blotong
- Tahap 4 : penyelesaian produk dan pengantongan
Berbagai tahapan proses produksi tersebut membentuk departemensisasi proses pegolahan tebu menjadi gula. Dengan pengolahan produk tersebut bahan yang masuk di depatemen pertama akan menjadi output dari departemen pertama. Untuk selanjutnya akan menjadi bahan bagi proses di departemen keduan dan seterusnya. Dengan demikian produk yang diolah mengalir secara terus menerus dari waktu ke waktu tanpa berhenti. Priksa dalam bagan berikut :
Dalam contoh pengolahan gula tersebut, menghasilkan beberapa macam produk yang keluar dari proses ketiga yaitu :
- Kristal gua. Kristal gula selanjutnya disempurnakan menjadi gula pasir dan dikantongkan pada departemen penyelesaian.
- Tetes. Tetes sebagai produk sampingan selanjutnya dapat diolah menjadi alkohol atau langsung dijual ke konsumen
- Blotong. Blotong sebagai produk sampingan karena tidak mempunyai nilai ekonomis merupakan limbah industri. Proses ketiga ini merupakan yang membentuk joint cost (biaya bersama)
2. Teknik pengolahan aliran produk paralel
Teknik pengolagan produk tidak selalu setahap demi setahap seperti halnya dalam industri gula. Memperhatikan produksi dan sifat-sifat bahan yang dibutuhkan untuk menghasilkan suatu produk pengolahan bahan dilakukan secara paralel untuk akhirnya digabungkan dalam satu unit pabrik menjadi satu produk.
Pada gambar tersebut ditunjukan ada dua produk yang diolah secara bersamaan pada waktu, kuantitas, dan pabrik yang sama. kedua produk tersebut sebetulnya saling membutuhkan satu sama lain, sehingga pada akhirnya proses di pabrik tersebut keterkaitan antara produk yang satu dengan produk yang lainnya digabungkan menjadi satu, menjadi suatu produk akhir.
Cara pengolahan yang kedua, disebut teknik pengolahan aliran produk paralel (paralel product flow). Industri minuman dan makanan dalam kemasan kebanyakan menggunakan teknik pengolahan aliran produk paralel.
Pada gambar tersebut ditunjukan ada dua produk yang diolah secara bersamaan pada waktu, kuantitas, dan pabrik yang sama. kedua produk tersebut sebetulnya saling membutuhkan satu sama lain, sehingga pada akhirnya proses di pabrik tersebut keterkaitan antara produk yang satu dengan produk yang lainnya digabungkan menjadi satu, menjadi suatu produk akhir.
Cara pengolahan yang kedua, disebut teknik pengolahan aliran produk paralel (paralel product flow). Industri minuman dan makanan dalam kemasan kebanyakan menggunakan teknik pengolahan aliran produk paralel.
3. Teknik pengolahan aliran seleksi produk
Teknik yang ketiga adalah selective produk flow. Dalam teknik ini terdapat beberapa departemen yang bertugas menyempurnakan produk yang dihasilkan dari departemen sebelumnya. Dengan demikian departemen seblumnya menseleksi produk yang memennuhi standard mutu untuk diserahkan/diproses lanjut didepartemen penyempurnaan. Departemen berikutnya juga menghasilkan produk yang sama dan mengolah lagi produk yang diterima dari departemen sebelumnya. Produk yang baik diserahkan ke departemen penyelesaian, sedangkan produk yang belum sempurna diserahkan ke depatemen berikutnya untuk diproses ulang. Proses semacam ini dilakukan terus berulang-ulang.
Bagan proses produksi semacam ini adalah sebagai berikut :
Sekian artikel kali ini. Mohon maaf apabila ada salah-salah kata.
Akhir kata wassalamualaikum wr. wb.
Referensi :
Bagan proses produksi semacam ini adalah sebagai berikut :
Sekian artikel kali ini. Mohon maaf apabila ada salah-salah kata.
Akhir kata wassalamualaikum wr. wb.
Referensi :
- Google.com
- slideshare.net
Jika ingin bertanya secara privat, Silahkan hubungi no 085709994443 dan untuk berkomentar silahkan klick link di bawah ini 👇