Prinsip Dasar Akuntansi ~ Matematika Akuntansi -->
Menu 👇
HomeAkuntansi | Ekonomi | Matematika | Ms. Excel
Toko Buku Sinar Pajar

Thursday, August 25, 2016

Prinsip Dasar Akuntansi

Hallo temen-temen???
Kali ini gue bakalan berbagi materi tentang Prinsip Dasar Akuntansi. Yo Simak !

Pengertian Prinsip Dasar Akuntansi
Prinsip dasar akuntansi adalah sebuah pedoman dalam proses penyajian informasi keuangan. Artinya ktika sebuah akuntan akan membuat laporan keuangan, wajib hukumnya untuk berpedoman pada prinsip-prinsip dasar tertentu yang telah ditetapkan. Ilustrasi sederhana :
Ktika manusia diciptakan ke muka bumi oleh sang pencipta, tentunya tidak semata-mata untuk melakukan hal-hal yang bebas dilakukan olehnya. Akan tetapi sang pencipta menciptakan juga sebuah kitab sebagai pedoman hidup manusia tersebut.
Dari ilustrasi tersebut berarti bahwa prinsip dasar akuntansi itu adalah sebuah pedoman dalam menyajikan informasi keuangan dengan tujuan agar proses penyajian informasi keuangan tidak menyimpang. Nah maka dari itu haruslah ada pedoman dalam penyajian informasi keuangan. Adapun prinsip-prinsip dasar akuntansi adalah sebagai berikut :

1. Prinsip Biaya History (Historical Cost Principle)

Pada prinsip ini dinyatakan bahwa setiap pencatatan pembelian aktiva tetap haruslah dicatat sebesar harga perolehanya. Apa maksud dari harga perolehan? Harga perolehan adalah besar nominal harga atau besar uang yang dikeluarkan oleh prusahaan dari mulai pembelian aktiva tetap sampai dengan aktiva tersebut tersebut siap pakai. Contoh sebuah prusahaan membeli mesin dengan harga Rp.10.000.000,00 , ongkis kirim mesin Rp.100.000,00 dan biaya pemasangan mesinnya Rp.900.000,00. Nah maka harga perolehan dari mesin tersebut adalah :
Harga perolehan = Harga pokok mesin + Biaya pengangkutan mesin + Biaya Pemasangan Mesin
Harga perolehan = Rp.10.000.000,00 + Rp.100.000,00 + Rp.900.000,00
Harga perolehan = Rp.11.000.000,00
Nah pencatatan seperti ini bertujuan untuk menghindari terjadinya kesalahan pencatatan yang dapat merugikan prusahaan.

2. Prinsip Pengakuan Pendapatan (Revenue Recognition Principle)

Permasalahan utama dalam akuntansi untuk pendapatan adalah menentukan saat pengakuan pendapatan.  Pada prinsip pengakuan pendapatan (revenue recognation principle), umumnya pendapatan diakui pada saat (1) direalisasikan atau dapat direalisasikan dan (2) dihasilkan (earned).  Maksud dari pernyataan tersebut adalah bahwa:
  1. Pendapatan dianggap direalisasikan apabila barang dan jasa, barang dagangan, atau harta lain ditukar dengan kas atau klaim atas kas; Pendapatan dianggap dapat direalisasikan apabila aktiva yang diterima dalam pertukaran segera dapat konversi (siap ditukar) menjadi kas atau klaim atas kas dengan jumlah yang diketahui;
  2. Pendapatan dianggap dihasilkan (earned) apabila entitas bersangkutan pada hakikatnya telah menyelesaikan apa yang seharusnya dilakukan untuk mendapat hak atas manfaat yang dimiliki oleh pendapatan itu, yakni apabila proses menghasilkan laba telah selesai atau sebenarnya telah selesai

3. Prinsip Mempertemukan (Matching Principle)

Pada prinsip ini adalah mempertemukan antara beban dengan pendapatan. ktika pendapatan lebih besar dari pada beban yang dikeluarkan maka prusahaan akan mendapatkan keuntungan dan apabila sebaliknya maka prusahaan mengalami kerugian. Dengan prinsip ini prusahaan dapat mengetahui baik atau buruknya kinerja prusahaan tersebut.

4. Prinsip Konsistensi (Consistency Princip)

Tentunya prinsip konsistensi harus lah ditetapkan dalam penyajian laporan keuangan. Dalam menyajikan informasi keuangan atau laporan keuangan prusahaan harus konsisten, yang dimana jika prusahaan menyajikan informasi keuangan setiap tahun maka prusahaan tersebut harus terus menerus membuat laporan setiap tahun dengan tujuan untuk membandingkan informasi keuangan dari tahun ketahun, sehingga prusahaan bisa mengambil kebijakan-kebajakan tertentu pada periode tiap tahunnya.

5. Prisip Pengungkapan Penuh (Full Disclosure Principle)

Yang dimaksud dengan prinsip ini adalah dimana dalam penyajian laporan keuangan itu harus diungkap secara lengkap. Dalam proses menyajikan informasi keuangan atau laporan keuangan, seorang akuntan harus menyajikan laporan itu secara lengkap. Informasi laporan keuangan adalah sebuah ringkasan dari transaksi-transaksi yang telah terjadi. Pembuatan laporan keuangan dilakukan dengan tujuan karena tidak mungkin seorang akuntan menyajikan informasi akuntansi itu secara abstrak dan tidak terstruktur atau semua transaksi dimasukan langsung kedalam informasi keuangan tanpa melakukan peringkasan-peringkasan terlebih dahulu, sehingga pihak-pihak yang membaca laporan keuangan atau informasi keuangan tersebut akan kesulitan dalam membaca laporan tersebut. 

Nah Segini dulu ya materi dari saya, Mohon maaf apabila ada salah salah kata
Akhir kata wassalamualaikum wr. wb.

Jika ingin bertanya secara privat, Silahkan hubungi no 085709994443 dan untuk berkomentar silahkan klick link di bawah ini 👇